22 Desember adalah hari ibu...sebenarnya lebih khususnya hari special buat ibuku adalah tanggal 10 November yang lalu, bagiku ibuku memang benar-benar wonder woman. sudah lebih dari 30 tahun ibuku mengabdikan dirinya di dunia pendidikan, tetapi ibuku tidak pernah mengabaikan tugasnya sebagai seorang ibu dan istri, setiap 1/3 malam yang terakhir pasti ibuku telah bangun dan memanjatkan do'a-do'a untuk anak-anaknya, dan Alhamdulilah semua telah di makbul oleh Alloh SWT. Memang susah untuk memahami arti rasa pertalian yang sangat dalam dan begitu suci yang terjadi antara kita dan ibu kita. Kita boleh menyayangi sesuatu seperti emas dan intan, tetapi tiada satupun yang dapat menandingi kasih seorang ibu kepada anak-anaknya.
Kaum ibu di seluruh dunia memelihara dan membesarkan anak-anak mereka, seringkali tidak mengindahkan kehidupan mereka sendiri. Pertama kali, mereka mengandung kita selama sembilan bulan di dalam rahim mereka, kemudian membawa kita memasuki dunia ini dengan melalui proses kelahiran yang sangat menyakitkan. Kemudian mereka menjaga kita sebagai bayi… coba pikirkan ketika malam-malam mereka harus terjaga dan melewati hari-hari yang selalu melelahkan. Mendidik anak-anak kecil dan menghadapi remaja yang suka membantah bukanlah suatu tugas yang mudah.
Seringkali ibu mengalami hal yang tidak dapat dibayangkan dan melakukan berbagai jenis pengorbanan. Coba kita pikirkan tentang masyarakat di negara miskin, di tempat-tempat yang mana peperangan dan kelaparan telah melenyapkan segala yang terbaik dalam diri manusia. Kita juga dapat menemui banyak buku yang mengisahkan tentang ibu yang melakukan apa saja untuk melihat anak mereka sembuh dari penyakit berbahaya. Kadang-kala ibu berkorban karena mencoba melindungi mereka yang disayangi.
Kadang-kala seorang ibu cuma ingin melihat anak-anaknya gembira, meskipun dia sendiri berada dalam kesengsaraan. Dia akan melakukan apa saja untuk memastikan anak mereka berada dalam keadaan baik, supaya anak-anaknya bisa tumbuh besar sebagai manusia yang sempurna, insan yang baik. Dan dia tak pernah hiraukan kepentingan dirinya sendiri. Seorang ibu akan senantiasa merasa puas apabila melihat anak-anaknya, sebagai orang dewasa, memiliki kehidupan yang bagus - walaupun dia sendiri mungkin telah dilupakan oleh anak-anak yang telah dijaganya dulu.
Ya, kita harus menyadari bahwa banyak ibu yang akhirnya menangis sendirian walaupun seharusnya mereka menikmati hari tua dikelilingi anak-anaknya yang bahagia. Ada juga kaum ibu yang menghabiskan sisa-sisa kehidupan di rumah panti, meskipun mereka mempunyai banyak anak yang mampu menjaga mereka. Akhir-akhir ini, keadaan seperti itu seolah-olah sudah menjadi hal yang wajar. Hal ini sangat menyedihkan. Ketika kita masih kecil, semasa kita masih kanak-kanak, ibu kita berusaha memenuhi segala keinginan dan rengekan dan luapan amarah kita, tetapi ketika kita telah menjadi dewasa, kita melupakan mereka sedangkan satu-satunya yang mereka inginkan hanyalah setetes kasih-sayang kita untuk mereka.
Seorang ibu akan tersenyum apabila kita pulang ke rumah dari sekolah membawa raport yang bagus. Ibu akan menangis bahagia apabila kita naik kemimbar untuk menerima ijazah. Ibu akan duduk dan merasa cukup gembira jauh di dalam hati bila anak-anak mereka dalam keadaan baik semuanya dan mampu menjalani kehidupan masing-masing. Semua ini mungkin perkara kecil yang mungkin mudah, tetapi buat ibu, itu adalah hal yang mereka ingin rasakan setelah tahun demi tahun membesarkan anak-anak mereka.
Golongan darahku sama dengan ibuku,ibuku selalu peka jika aku punya masalah sekecil apapun, bahkan ketika aku sakit ibuku bisa merasakan padahal kita berlainan tempat.
Ibu, aku sayang ibu. Semoga Allah SWT selalu meridhoi selalu…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar