Apa yang telah lewat itu tidak akan kembali, dan apa yang telah hilang itu berarti mati, maka janganlah kita mamikirkan apa yang telah lewat. Bersikap ridholah terhadap takdir yang telah ditetapkan, dan rezeki yang telah dituliskan oleh Alloh SWT. Maafkanlah orang yang menzalimimu, sambunglah tali silaturrahmi orang yang memutuskan silaturrahminya denganmu, berilah orang yang tidak pernah memberimu, dan bersikap lembutlah kepada orang yang berbuat buruk kepada kita, niscaya kita akan mendapatkan kebahagiaan. Ketahuilah bahwa bersama kesulitan itu terdapat kemudahan, dan jalan keluar itu akan datang setelah kesempitan, karena suatu kondisi itu tidak akan tetap selamanya, dan hari-hari kejayaan itu akan digilirkan. Bersikap optimislah, dan jangan putus asa. Serta berbaik sangkalah kepada Rabbmu serta harapkanlah segala kebahagiaan dan keindahan dari.Nya.
Bergenbiralah dengan pilihan Alloh bagimu, karena kita tidak tahu kebaikan yang sebenarnya bagi kita, dan bisa saja kesulitan itu lebih baik bagi kita daripada kemudahan. Musibah itu akan mendekatkan kita kepada Alloh, mengajarkan kita untuk berdo’a, menghilangkan kesombongan kita, sifat ujub, dan kebanggaan.
Jauhilah berburuk sangka, buanglah kesedihan dan imajinasi yang buruk serta pemikiran-pemikiran yang sakit. Ketahuilah bahwa kita bukanlah satu-satunya orang yang mendapatkan bencana, tidak ada seorangpun yang aman dari kegelisahan, dan tidak seorang manusiapun yang terbebas dari kesulitan. Yakinlah bahwa dunia ini adalah tempat cobaan, bencana, kepedihan, dan kegelisahan, maka terimalah semua itu dan mintalah pertolongan kepada Alloh SWT setelah lapar itu datang rasa kenyang, setelah haus itu datang rasa basah karena minuman, setelah sakit itu datang kesembuhan, setelah miskin itu datang kaya, kegelisahan itu digantikan dengan kebahagian. Semua itu merupakan hukum Alloh yang berlaku dalam alam semesta. Kunjungilah rumah sakit untuk mengetahui nikmatnya kesehatan, kunjungilah penjara untuk mengetahui nikmatnya kebebasan, kunjungilah rumah sakit jiwa untuk mengetahui nikmatnya akal karena dengan mengunjungi tempat-tempat tersebut kita akan merasakan nikmat yang selama ini tidak pernah kita sadari. Hiduplah seperti burung yang selalu aktif mencari rezeki setiap pagi dan petang. Dia tidak menghiraukan apa yang akan terjadi esok hari. Dia juga tidak mempercayai siapapun, tidak menyakiti siapapun, serta terbang kian kemari dengan riang dan penuh kelembutan. Jangan pernah iri pada orang yang bergelimang harta karena keadaan mereka itu ada jangka waktunya. Jika batas tersebut telah datang maka ia akan menyusut dan hilang.
Seorang yang hidup yang berbekal sepotong roti, seteguk air, sehelai pakaian, bermukim didunia hanya beberapa malam dan setelah itu pergi ke alam lain yang bernama kematian. Di dalam kubur tidak ada perbedaan antara yang kaya dan yang miskin, seorang presiden bisa saja berdampingan dengan rakyat jelata, seorang artis teerkenal bisa saja di kubur disamping orang yang tidak terkenal, jika sudah di dalam kubur Cuma yang satu yang membedakan, yaitu amal.jika hari yang baru menghampirimu maka ucapkanlah kepadanya “selamat datang wahai tamu yang mulia”, selanjutnya jamulah dia dengan sebaik-baiknya, yaitu dengan melaksanakan ibadah dan amalan fardhu, menunaikan yang wajib, dan melakukan tobat yang berulang-ulang. Janganlah engkau mencemari harimu dengan dosa dan kesalahan karena sesungguhnya dia tidak akan bisa kembali.
Jika kita ingin mengingat masa lalu maka ingatlah saat pertama kita dilahirkan kedunia agar kita bahagia. Jika kita ingin mengingat hari yang telah kita jalani maka ingatlah apa yang telah berhasil kita selesaikan saat itu sehingga kita akan merasa gembira, jika kita ingin mengingat hari esok maka ingatlah mimpi-mimpimu yang indah agar kita bisa tetap optimis.
Umur yang panjang adalah kesempatan emas untuk memperkaya pengalaman, memperbanyak ilmu pengetahuan, dan menghimpun wawasan. Setiap berlalu satu hari maka berarti engkau telah mendapatkan satu perjalanan baru dalam segi tertentu dari kehidupan, dengan demikian, panjang umur merupakan berkah bagi orang-orang yang berakal.
Di dalam hatimu harus tetap ada sedikit rasa takut yang berfungsi meningkatkan motivasi kita untuk berdo’a, mencegah kita dari melakukan penyimpangan, dan membuat kita senantiasa waspada dari bahaya besar.
Di dalam dirimu harus tetap ada sedikit rasa sakit yang akan mengingatkanmu mahalnya nilai kesehatan, mencabut pohon kesombongan dan derajat keangkuhan yang dengan demikian hati tetap waspada dari kelengahan orang-orang yang lalai. Hidup itu sebentar maka janganlah semakin mempersingkatnya dengan perasaan susah dan gelisah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar