Segala puji bagi Allah shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad kepada para keluarganya sahabatnya dan yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat. Amma ba'du:
Penisbatan istri kepada nama suaminya merupakan hal yang belum dikenal dizaman para salasus shalih dahulu, namun baru dikenal dizaman ketika kaum muslimin mulai berinteraksi dengan budaya barat yang memang tidak memiliki jati diri.
Dalam ajaran Islam seorang istri tidak boleh menambahkan nama suaminya atau nama keluarga suaminya yang terakhir setelah namanya sebagaimana banyak terjadi kepada non-muslim berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari (3508) bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لَيْسَ مِنْ رَجُلٍ ادَّعَى لِغَيْرِ أَبِيهِ وَهُوَ يَعْلَمُهُ إِلَّا كَفَرَ ، وَمَنْ ادَّعَى قَوْمًا لَيْسَ لَهُ فِيهِمْ – أي نسب - فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
Artinya: (tidaklah seseorang mendakwakan kepada selain ayahnya sedangkan dia mengetahuinya kecuali dia telah kafir, barangsiapa yang mendakwakan kepada suatu kaum sedangkan dia tidak memiliki nasab dari mereka, maka hendaklah dia memesan tempatnya dalam neraka).
وقال صلى الله عليه وسلم : ( مَنْ انْتَسَبَ إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ .. فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ ) رواه ابن ماجة (2599) وصححه الألباني في صحيح الجامع (6104
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: (Barangsiapa yang menisbatkan dirinya kepada selain ayahnya, maka baginya laknat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya) HR Ibnu Majah(2599) dan dishahihkan oleh Syeikh Al-Albani dalam Shahihul Jami’ (6104).
Dalam dua hadits diatas ada ancaman keras bagi yang mengganti nama ayahnya atau keluarganya dan menisbatkan dirinya kepada keluarga atau kaum yang bukan asalnya.
Disamping itu perbuatan ini juga merupakan tasyabuh (menyerupai) orang-orang kafir, karena tradisi yang tercela ini tidak pernah dikenal kecuali dari mereka, dan dari merekalah sebagian kaum muslimin yang awam mengadopsinya.
Dalam perbuatan itu juga ada unsur pengingkaran seorang wanita kepada keluarganya dimana hal itu bertentangan dengan sifat kebajikan, ihsan dan akhlak yang mulia.
Sesungguhnya sangat banyak pengaruh dari tasyabuh dengan orang-orang barat dalam hal pemberian nama, diantaranya yang banyak terjadi sekarang ini yaitu dengan menghapus antara namanya dan bapaknya sebutan bin atau binti, yang dahulu sebabnya adalah karena sebagian keluarga mengangkat sebagian orang menjadi anak angkat, sehingga mereka menambahkan nama mereka dibelakangnya, maka jadilah mereka (fulan fulan), yaitu untuk membedakan anak kandung mereka yang dipanggil (fulan bin fulan), kemudian pada abad 14 H mereka mulai menghapus sebutan bin atau binti dari anak kandung mereka dimana hal itu merupakan perkara yang diingkari baik secara bahasa, adat maupun syar’ie.
Diantara pengaruh lain dari penisbatan istri kepada nama suaminya karena aslinya: bahwa seorang wanita haruslah dipanggil (fulanah binti fulan), bukan (fulanah istri fulan) meskipun kita tahu bahwa suami memiliki kedudukan sangat tinggi bagi istrinya, bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan seandainya sujud kepada manusia diperbolehkan niscaya seorang istri diperintahkan untuk sujud kepada suaminya.
Dalam hal ini Allah Ta’alaa berfirman:
{ ادعوهم لآبائهم هو أقسط عند الله } [ الأحزاب:5]
Artinya: (panggilah mereka kepada bapak-bapak mereka itu lebih adil disisi Allah) [QS Al-Ahzab:5].
Perintah ini tidak hanya berlaku di dunia tetapi juga di akhirat sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
قال النبي صلى الله عليه وسلم " إن الغادر يرفع له لواء يوم القيامة ، يقال هذه غدرة فلان بن فلان " . رواه البخاري (5709) ، ومسلم (3265).
“Sesungguhnya pengkhianat akan dikibarkan untuknya bendera pada hari kiamat, lalu dikatakan inilah pengkhianatan fulan bin fulan” HR Imam Bukhari (5709) dan Muslim (3265).
Syeikh Bakr Abu Zaid hafidhohullah berkata: ini termasuk rahasia dalam syariat, karena penisbatan kepada bapak lebih kuat untuk dikenal, dan lebih dalam untuk dibedakan, karena bapak adalah yang memiliki hak kepemimpinan atas anaknya dan ibu anaknya di rumah dan di luar. Oleh karena itu bapak muncul dalam perkumpulan dan pasar-pasar, dan dia rela menempuh bahaya dalam safarnya untuk mendapatkan rizki yang halal dan berusaha demi kebaikan dan kelancaran urusan mereka, maka sangat pantas untuk menisbatkan anak kepadanya bukan kepada ibu-ibu mereka yang diperintahkan oleh Allah Ta’alaa dalam firman-Nya (Dan diamlah kalian dalam rumah kalian) [QS Al-ahzab:33]. Lihat kitab Tasmiyatul Maulud: 30.
Oleh karena itu: karena tidak adanya hubungan nasab antara suami dan istri maka bagaimana bisa ditambahkan kepada nasabnya, kemudian barangkali suatu saat dia dicerai, atau suaminya mati, lalu menikah dengan pria lain, maka apakah penisbatan kepada suaminya akan senantiasa berubah ketika dia hidup dengan pria lain ?
Ditambah lagi bahwa penisbatan kepada ayahnya berkaitan dengan hukum-hukum warisan, nafkah, kemahraman dan lain-kain maka penisbatannya kepada suaminya akan merusak semua itu.
Kemudian ketika suami menisbatkan dirinya kepada bapaknya lalu apa kaitan istri dinisbatkan kepada bapak mertuanya ? Tentu ini adalah sesuatu yang menyimpang dari akal sehat dan kenyataan.
Tidak kita temukan dalam sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang menunjukkan bahwa istri dinisbatkan kepada suaminya, bahkan ini merupakan perkara baru yang tidak ditetapkan oleh syariat Islam, karena para istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yaitu para ibu kaum mukminin menikah dengan manusia yang paling mulia nasabnya namun tidak seorang dari mereka yang dinisbatkan kepada nama beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, bahkan mereka semua masih dinisbatkan kepada ayah mereka meskipun kafir, demikian pula para istri sahabat radhiallahu anhum dan yang datang setelah mereka tidak pernah mengganti nasab mereka.
Kesimpulannya kita sebagai muslim yang memiliki jati diri, yang taat kepada Allah Ta’alaa dan mencontoh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam hendaklah menghindari hal-hal seperti ini karena adanya larangan tasyabuh dengan mereka apalagi biasanya hal itu hanya ditujukan untuk mencari sensasi.
Seorang istri pelaut, yang masih harus terus belajar tentang banyak hal, agar bisa menjadi istri yang baik, taat kepada suami dan bisa jadi ibu yang baik untuk anak-anakku.
Label
- bahasa inggris (5)
- bahasa jepang (34)
- Bahasa korea (4)
- cerita (5)
- islam (10)
- kaos (6)
- komik (8)
- pengumuman (17)
- soal-soal tes cpns (2)
- teka-teki (1)
- vidio music (3)
Tampilkan postingan dengan label islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label islam. Tampilkan semua postingan
Kamis, 24 Februari 2011
Jumat, 14 Januari 2011
Jejak kehidupan
Kehidupan...sebuah kata sederhana yang amat syarat makna. Seperti apakah kita menanamkan sebuah hidup itu??seperti apa pula warna hidup itu??hijau?jingga?putih?violet atau hitamkah?apapun itu, yang jelas setiap kita punya lukisan kata sendiri untuk menamainya.
Mencoba sejenak menilik kembali masa-masa dari segenap cuplikan episode kehidupanku. Seberapa panjangkah jalannya?seberapa beragam warnanya?ibarat sebuah kereta api, dulu aku adalah calon masinis dari kereta api yang saat ini tengah aku kendalikan. Sebelum kereta yang ku kemudikan melaju, aku telah membuat kontrak terlebih dahulu denga Sang Pemilik kereta, Sang Penentu nasib kereta. Karena aku bukan pemilik penuh atas kereta itu. Aku hanyalah masinisnya. Kontrak yang kubuat itu berupa kesaksianku bahwa Tiada Tuhan selain Alloh dan Muhammad adalah pesuruh-Nya. Lalu...peluit pun dibunyikan. Pertanda kereta siap berangkat. Mulailah berangkat dari Stasiun awal. Hari ini, aku adalah masinis dari kereta yang kukendalikan. Akan aku bawa kemana kereta ini keputusan ada di tanganku. Sedang selama perjalanan berlangsung begitu banyak potret yang aku temui. Terkadang bukan hanya jalan yang lurus saja yang aku temui, terkadang ada tanjakan yang aku lalui, ada terowongan gelap yang membuat aku sulit meraba, ada cadas yang menghadang berulang kali. Jika tidak ada gangguan seperti itu mungkin perjalananku terasa tidak berwarna. Namun kereta yang aku bawa ini telah ditentukan di stasiun mana akan berakhir, akan seperti apa nanti berhentinya. Ya...kitalah yang merancang akan bagaimana kita sampai di stasiun nanti. Akan dengan mulus atau sad ending? Setidaknya kita telah dimodali oleh rambu-rambu jauh sebelum keberangkatan kita dahulu. Rambu-rambu yang jika kita tidak mematuhinya, akan menggelincirkan kereta kita ke jurang. Rambu yang jika kita patuhi, insya Alloh akan mengantarkan kita ke stasiun dengan selamat. Ya...suatu saat. PASTI!!PASTI kita akan menemui stasiun kita masing-masing. Stasiun yang akan menentukan nasib kita setelah itu.
Mencoba sejenak menilik kembali masa-masa dari segenap cuplikan episode kehidupanku. Seberapa panjangkah jalannya?seberapa beragam warnanya?ibarat sebuah kereta api, dulu aku adalah calon masinis dari kereta api yang saat ini tengah aku kendalikan. Sebelum kereta yang ku kemudikan melaju, aku telah membuat kontrak terlebih dahulu denga Sang Pemilik kereta, Sang Penentu nasib kereta. Karena aku bukan pemilik penuh atas kereta itu. Aku hanyalah masinisnya. Kontrak yang kubuat itu berupa kesaksianku bahwa Tiada Tuhan selain Alloh dan Muhammad adalah pesuruh-Nya. Lalu...peluit pun dibunyikan. Pertanda kereta siap berangkat. Mulailah berangkat dari Stasiun awal. Hari ini, aku adalah masinis dari kereta yang kukendalikan. Akan aku bawa kemana kereta ini keputusan ada di tanganku. Sedang selama perjalanan berlangsung begitu banyak potret yang aku temui. Terkadang bukan hanya jalan yang lurus saja yang aku temui, terkadang ada tanjakan yang aku lalui, ada terowongan gelap yang membuat aku sulit meraba, ada cadas yang menghadang berulang kali. Jika tidak ada gangguan seperti itu mungkin perjalananku terasa tidak berwarna. Namun kereta yang aku bawa ini telah ditentukan di stasiun mana akan berakhir, akan seperti apa nanti berhentinya. Ya...kitalah yang merancang akan bagaimana kita sampai di stasiun nanti. Akan dengan mulus atau sad ending? Setidaknya kita telah dimodali oleh rambu-rambu jauh sebelum keberangkatan kita dahulu. Rambu-rambu yang jika kita tidak mematuhinya, akan menggelincirkan kereta kita ke jurang. Rambu yang jika kita patuhi, insya Alloh akan mengantarkan kita ke stasiun dengan selamat. Ya...suatu saat. PASTI!!PASTI kita akan menemui stasiun kita masing-masing. Stasiun yang akan menentukan nasib kita setelah itu.
Kamis, 23 Desember 2010
hukum MLM
Hukum Multi Level Marketing (MLM)
Penulis Al-Ustadz Abu Muhammad Dzulqarnain
Termasuk hal yang banyak dipertanyakan hukumnya oleh kaum muslimin yang cinta untuk mengetahui kebenaran dan peduli dalam membedakan halal dan haram adalah masalah Multi Level Marketing (MLM). Transaksi dengan sistem MLM ini telah merambah di tengah manusia dan banyak mewarnai suasana pasar masyarakat. Maka sebagai seorang pebisnis muslim, wajib untuk mengetahui hukum transaksi dengan sistem MLM ini sebelum bergelut di dalamnya. Sebagaimana prinsip umum dari ucapan ‘Umar radhiyallahu’anhu: “Jangan ada yang bertransaksi di pasar kami kecuali orang yang telah paham agama.” (Dikeluarkan oleh At-Tirmidzy dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albany)
Maksud dari ucapan ‘Umar adalah bahwa seorang pedagang muslim hendaknya mengetahui hukum-hukum syariat tentang aturan berdagang atau transaksi dan mengetahui bentuk-bentuk jual-beli yang terlarang dalam agama. Dangkalnya pengetahuan tentang hal ini akan menyebabkan seseorang jatuh dalam kesalahan dan dosa. Sebagaimana telah kita saksikan tersebarnya praktik riba, memakan harta manusia dengan cara yang batil, merusak harga pasaran dan sebagainya dari bentuk-bentuk kerusakan yang merugikan masyarakat, bahkan merugikan negara.
Maka pada tulisan ini, kami akan menampilkan fatwa ulama terkemuka di masa ini. Mereka yang telah di kenal dengan keilmuan, ketakwaan dan semangat dalam membimbing dan memperbaiki umat.
Walaupun fatwa yang kami tampilkan hanya fatwa dari Lajnah Da’imah, Saudi Arabia, mengingat kedudukan mereka dalam bidang fatwa dan riset ilmiah. Namun, kami juga mengetahui bahwa telah ada fatwa-fatwa lain yang sama dengan fatwa Lajnah Da’imah tersebut, seperti fatwa Majma’ Al-Fiqh Al-Islamy (Perkumpulan Fiqh Islamy) di Sudan yang menjelaskan tentang hukum Perusahaan Biznas (Salah satu nama perusahaan MLM).
Fatwa Majma’ Al-Fiqh Al-Islamy Sudan ini dikeluarkan pada tanggal 17 Rabi’ul Akhir 1424 H, bertepatan dengan tanggal 17 Juni 2003 M pada majelis no. 3/24. kesimpulan dari fatwa mereka dalam dua poin-sebagaimana yang disampaikan oleh Amin ‘Am Majma Al-Fiqh Al-Islamy Sudan, Prof. DR. Ahmad Khalid Bakar-sebagai berikut: “Satu, sesungguhnya bergabung dengan perusahaan Biznas dan yang semisal dengannya dari perusahaan-perusaha an pemasaran berjejaring (MLM) tidak boleh secara syar’i karena hal tersebut adalah qimar.[1]
Dua, Sistem perusahaan Biznas dan yang semisal dengannya dari perusahaan-perusaha an berjejaring (MLM) tidak ada hubungannya dengan akad samsarah[2]-sebagaimana yang disangka perusahaan (Biznas) itu dan sebagimana mereka mengesankan itu kepada ahlul ilmi yang memberi fatwa boleh dengan alasan itu sebagai samsarah di sela-sela pertanyaan yang mereka ajukan kepada ahlul ilmi tersebut dan telah digambarkan kepada mereka perkara yang tidak sebenarnya-.”
Fatwa Majma’ Al-Fiqh Al-Islamy Sudan di atas dan pembahasan bersamanya telah dibukukan dan diberi catatan tambahan oleh seorang penuntut ilmu di Yordan, yaitu syaikh ‘Ali bin Hasan Al-Halaby.
Sepanjang yang kami ketahui, belum ada dari para ulama yang membolehkan sistem Multi Level Marketing ini. Memang ada sebagian dari tulisan orang-orang yang memberi kemungkinan bolehnya hal tersebut, tapi datangnya hanya dari sebagian para ulama yang dikabarkan kepada mereka sistem MLM dengan penggambaran yang tidak benar-sebagaimana dalam Fatwa Majma’ Al-Fiqh Al-Islamy-atau sebagian orang yang sebenarnya tidak pantas berbicara dalam masalah seperti ini.
Akhirulkalam, semoga apa yang tertuang dalam tulisan ini ada manfaatnya untuk seluruh pembaca dan membawa kebaikan untuk kita. Wallahula’lam
Fatwa Lajnah Da’imah pada tanggal 14/3/1425 dengan nomor (22935)
Penulis Al-Ustadz Abu Muhammad Dzulqarnain
Termasuk hal yang banyak dipertanyakan hukumnya oleh kaum muslimin yang cinta untuk mengetahui kebenaran dan peduli dalam membedakan halal dan haram adalah masalah Multi Level Marketing (MLM). Transaksi dengan sistem MLM ini telah merambah di tengah manusia dan banyak mewarnai suasana pasar masyarakat. Maka sebagai seorang pebisnis muslim, wajib untuk mengetahui hukum transaksi dengan sistem MLM ini sebelum bergelut di dalamnya. Sebagaimana prinsip umum dari ucapan ‘Umar radhiyallahu’anhu: “Jangan ada yang bertransaksi di pasar kami kecuali orang yang telah paham agama.” (Dikeluarkan oleh At-Tirmidzy dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albany)
Maksud dari ucapan ‘Umar adalah bahwa seorang pedagang muslim hendaknya mengetahui hukum-hukum syariat tentang aturan berdagang atau transaksi dan mengetahui bentuk-bentuk jual-beli yang terlarang dalam agama. Dangkalnya pengetahuan tentang hal ini akan menyebabkan seseorang jatuh dalam kesalahan dan dosa. Sebagaimana telah kita saksikan tersebarnya praktik riba, memakan harta manusia dengan cara yang batil, merusak harga pasaran dan sebagainya dari bentuk-bentuk kerusakan yang merugikan masyarakat, bahkan merugikan negara.
Maka pada tulisan ini, kami akan menampilkan fatwa ulama terkemuka di masa ini. Mereka yang telah di kenal dengan keilmuan, ketakwaan dan semangat dalam membimbing dan memperbaiki umat.
Walaupun fatwa yang kami tampilkan hanya fatwa dari Lajnah Da’imah, Saudi Arabia, mengingat kedudukan mereka dalam bidang fatwa dan riset ilmiah. Namun, kami juga mengetahui bahwa telah ada fatwa-fatwa lain yang sama dengan fatwa Lajnah Da’imah tersebut, seperti fatwa Majma’ Al-Fiqh Al-Islamy (Perkumpulan Fiqh Islamy) di Sudan yang menjelaskan tentang hukum Perusahaan Biznas (Salah satu nama perusahaan MLM).
Fatwa Majma’ Al-Fiqh Al-Islamy Sudan ini dikeluarkan pada tanggal 17 Rabi’ul Akhir 1424 H, bertepatan dengan tanggal 17 Juni 2003 M pada majelis no. 3/24. kesimpulan dari fatwa mereka dalam dua poin-sebagaimana yang disampaikan oleh Amin ‘Am Majma Al-Fiqh Al-Islamy Sudan, Prof. DR. Ahmad Khalid Bakar-sebagai berikut: “Satu, sesungguhnya bergabung dengan perusahaan Biznas dan yang semisal dengannya dari perusahaan-perusaha an pemasaran berjejaring (MLM) tidak boleh secara syar’i karena hal tersebut adalah qimar.[1]
Dua, Sistem perusahaan Biznas dan yang semisal dengannya dari perusahaan-perusaha an berjejaring (MLM) tidak ada hubungannya dengan akad samsarah[2]-sebagaimana yang disangka perusahaan (Biznas) itu dan sebagimana mereka mengesankan itu kepada ahlul ilmi yang memberi fatwa boleh dengan alasan itu sebagai samsarah di sela-sela pertanyaan yang mereka ajukan kepada ahlul ilmi tersebut dan telah digambarkan kepada mereka perkara yang tidak sebenarnya-.”
Fatwa Majma’ Al-Fiqh Al-Islamy Sudan di atas dan pembahasan bersamanya telah dibukukan dan diberi catatan tambahan oleh seorang penuntut ilmu di Yordan, yaitu syaikh ‘Ali bin Hasan Al-Halaby.
Sepanjang yang kami ketahui, belum ada dari para ulama yang membolehkan sistem Multi Level Marketing ini. Memang ada sebagian dari tulisan orang-orang yang memberi kemungkinan bolehnya hal tersebut, tapi datangnya hanya dari sebagian para ulama yang dikabarkan kepada mereka sistem MLM dengan penggambaran yang tidak benar-sebagaimana dalam Fatwa Majma’ Al-Fiqh Al-Islamy-atau sebagian orang yang sebenarnya tidak pantas berbicara dalam masalah seperti ini.
Akhirulkalam, semoga apa yang tertuang dalam tulisan ini ada manfaatnya untuk seluruh pembaca dan membawa kebaikan untuk kita. Wallahula’lam
Fatwa Lajnah Da’imah pada tanggal 14/3/1425 dengan nomor (22935)
ucapan ulang tahun
Bismillah
Ada yg lebih baik daripada ucapan “happy b’day or wish U all the best” atau mengucapkan SELAMAT HARI ULANG TAHUN atau agak “islami” dikit MET MILAD ??
Kita menganggap diantara bentuk kebaikan/perhatian yg kita ungkapkan kepada orang lain adalah memberinya ucapan selamat di hari ulang tahunnya. Sebagai seorang muslim sebaiknya kita tinggalkan, kebiasaan ini, karena mengucapkan “selamat ulang tahun (dan sejenisnya)” bukanlah tradisi islam.
Dan hari raya di dalam Islam hanyalah dua: yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. Adapun selain keduanya dari berbagai perayaan apakah yang berhubungan dengan seseorang, sekelompok orang, atau satu kejadian, atau dengan makna apa saja, maka itu merupakan perayaan-perayaan yang baru dalam agama, Dan telah shahih dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bahwa beliau bersabda:
dalam hadits riwayat Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu :
Nabi shallallahu alaihi wasallam datang ke Madinah dan ketika itu penduduk Madinah memiliki dua hari raya yang mereka bisa bersenang-senang di dalamnya pada masa jahiliyyah, maka beliau bersabda : “Aku datang pada kalian dalam keadaan kalian memiliki dua hari raya yang kalian bersenang-senang di dalamnya pada masa jahiliyyah. Dan sungguh Allah telah menggantikan bagi kalian dua hari tersebut dengan yang lebih baik yaitu hari Nahr (Iedul Adha) dan Iedul Fitri.”
(HR Ahmad, Abu Daud, Nasa’i dan Baghawi)
Tidak boleh bagi Kaum Muslimin melakukannya, menyetujuinya, dan menampakkan kegembiraan dengannya, atau membantunya dengan sesuatu. Sebab hal tersebut termasuk ke dalam sikap melanggar batasan-batasan Allah, dan barangsiapa yang melanggar batasan-batasan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, maka sungguh dia telah menzhalimi dirinya sendiri. Apabila perayaan yang diada-adakan tersebut berasal dari perayaan orang-orang kafir, maka ini berarti dosa di atas dosa, sebab menyerupai mereka, dan itu merupakan bentuk loyalitasnya kepada mereka. Dan sungguh Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah melarang Kaum Mukminin menyerupai mereka dan bersikap loyal kepada mereka dalam kitab-Nya yang agung. Dan telah shahih dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bahwa beliau bersabda:
من تشبه بقوم فهو منهم
” Barangsiapa yang menyerupai satu kaum,maka dia termasuk mereka ”
(HR.Abu Dawud dari Abdullah bin Umar)
Islam hadir dengan solusi mu’amalah (interaksi sosial) yang jauh lebih baik, yakni do’a. Ya, mendoakan kebaikan bagi kawan atau siapapun orang yang kita sayangi, sebagai bentuk perhatian kita pada orang tersebut.
Namun, JANGANLAH kita mendoakan orang lain HANYA pada saat di hari ultahnya saja atau jangan kita mengkhususkan hari tersebut. Hendaknya kita mendoakan orang lain kapan saja.
Nah, kali ini akan saya coba angkat sebuah tuntunan agung dalam mendoakan orang lain.
Al-Imam Muslim rohimahulloh meletakkan beberapa hadits dalam kitab Shohih-nya, yang kemudian diberi judul oleh Al-Imam An-Nawawi Asy-Syafi’i rohimahulloh :
“Keutamaan doa untuk kaum muslimin dengan tanpa sepengetahuan dan kehadiran mereka.”
Rosululloh shollallohu ‘alayhi wa sallam bersabda dalam hadits dari shahabiyah Ummud Darda`rodhiyallohu ‘anha :
دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ
عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ
“Doa seorang muslim kepada saudaranya secara rahasia dan tidak hadir di hadapannya adalah sangat dikabulkan. Di sisinya ada seorang malaikat yang ditunjuk oleh Alloh. Setiap kali ia berdoa untuk saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut berkata (kepadanya): “Ya Alloh, kabulkanlah, dan (semoga) bagimu juga (mendapatkan balasan) yang semisalnya.” (HR. Muslim)
Al-Imam An-Nawawi rohimahulloh menjelaskan hadits diatas dalam kitabnya, Al-Minhaj, dengan mengatakan : “Makna بظهر الغيب adalah tanpa kehadiran orang yang didoakan di hadapannya dan tanpa sepengetahuannya. Amalan yang seperti ini benar-benar menunjukkan di dalam keikhlasannya.
Dan dahulu sebagian para salaf jika menginginkan suatu doa bagi dirinya sendiri, maka iapun akan berdoa dengan doa tersebut bagi saudaranya sesama muslim dikarenakan amalan tersebut sangat dikabulkan dan ia akan mendapatkan balasan yang semisalnya.”
Asy-Syaikh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin rohimahulloh menjelaskan : “Bahwasanya jika seseorang mendoakan saudaranya (sesama muslim) dengan tanpa sepengetahuan dan kehadiran saudaranya di hadapannya. Seorang malaikat berkata, ‘Amin (Ya Alloh, kabulkanlah), dan bagimu juga (mendapatkan balasan) yang semisalnya.’ Maka malaikat akan mengaminkan atas doamu jika engkau mendoakan bagi saudaramu tanpa sepengetahuan dan kehadirannya.”
Subhanallah, demikianlah salah satu dari sekian banyak keindahan islam, keagungan sunnah. Ketika kita mendoakan orang lain TANPA SEPENGETAHUAN orang tersebut maka malaikat akan meng-amin-kan doa kita. Ditambah mendoakan kebaikan yang serupa pula untuk diri kita.
Ya Ayyuhal ikhwah
Telah berlalu beberapa “birthday reminder” kalian di facebook saya. Di suatu bulan muncul pula “birthday reminder” saya di facebook kalian atau kalian ingat ulang tahun anggota keluarga saya, seperti anak-anak saya. Namun kali ini indahnya persahabatan kita tidaklah diukur dari siapa yang lebih dulu mengetik ucapan-ucapan selamat di wall saat ulang tahun akan tetapi yang jauh lebih penting dari hal itu adalah siapa yang paling tulus mendoakan semoga Alloh memberi kita hati yang tulus dan ikhlas untuk berdoa.
Mungkin saya tidak selalu ada saat kalian bahagia. Dan saya pun sering tidak ada saat kalian berduka. Namun ketidakhadiran itu tidaklah berarti ketidakpedulian. Yakinlah kawan, insya Alloh, doa saya bersama kalian.
Kemudian,
Saya tidaklah sebaik ‘Umar ibn Khoththob, bahkan sangat jauh. Namun, saya harap bisa mempunyai kawan yang mewariskan keutamaan Uwais Al-Qorni. Ya, Uwais Al-Qorni, seorang yg tidak terkenal di dunia. Tetapi namanya, suaranya, doanya sangat dikenal oleh penduduk langit sana.
Ya Ayyuhal ikhwah,
Doakan saya. Semoga malaikat-Nya mendoakan kalian juga. Dan semoga Alloh ‘Azza wa Jalla, mengabulkan doa kita semua.
Ada yg lebih baik daripada ucapan “happy b’day or wish U all the best” atau mengucapkan SELAMAT HARI ULANG TAHUN atau agak “islami” dikit MET MILAD ??
Kita menganggap diantara bentuk kebaikan/perhatian yg kita ungkapkan kepada orang lain adalah memberinya ucapan selamat di hari ulang tahunnya. Sebagai seorang muslim sebaiknya kita tinggalkan, kebiasaan ini, karena mengucapkan “selamat ulang tahun (dan sejenisnya)” bukanlah tradisi islam.
Dan hari raya di dalam Islam hanyalah dua: yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. Adapun selain keduanya dari berbagai perayaan apakah yang berhubungan dengan seseorang, sekelompok orang, atau satu kejadian, atau dengan makna apa saja, maka itu merupakan perayaan-perayaan yang baru dalam agama, Dan telah shahih dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bahwa beliau bersabda:
dalam hadits riwayat Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu :
Nabi shallallahu alaihi wasallam datang ke Madinah dan ketika itu penduduk Madinah memiliki dua hari raya yang mereka bisa bersenang-senang di dalamnya pada masa jahiliyyah, maka beliau bersabda : “Aku datang pada kalian dalam keadaan kalian memiliki dua hari raya yang kalian bersenang-senang di dalamnya pada masa jahiliyyah. Dan sungguh Allah telah menggantikan bagi kalian dua hari tersebut dengan yang lebih baik yaitu hari Nahr (Iedul Adha) dan Iedul Fitri.”
(HR Ahmad, Abu Daud, Nasa’i dan Baghawi)
Tidak boleh bagi Kaum Muslimin melakukannya, menyetujuinya, dan menampakkan kegembiraan dengannya, atau membantunya dengan sesuatu. Sebab hal tersebut termasuk ke dalam sikap melanggar batasan-batasan Allah, dan barangsiapa yang melanggar batasan-batasan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, maka sungguh dia telah menzhalimi dirinya sendiri. Apabila perayaan yang diada-adakan tersebut berasal dari perayaan orang-orang kafir, maka ini berarti dosa di atas dosa, sebab menyerupai mereka, dan itu merupakan bentuk loyalitasnya kepada mereka. Dan sungguh Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah melarang Kaum Mukminin menyerupai mereka dan bersikap loyal kepada mereka dalam kitab-Nya yang agung. Dan telah shahih dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bahwa beliau bersabda:
من تشبه بقوم فهو منهم
” Barangsiapa yang menyerupai satu kaum,maka dia termasuk mereka ”
(HR.Abu Dawud dari Abdullah bin Umar)
Islam hadir dengan solusi mu’amalah (interaksi sosial) yang jauh lebih baik, yakni do’a. Ya, mendoakan kebaikan bagi kawan atau siapapun orang yang kita sayangi, sebagai bentuk perhatian kita pada orang tersebut.
Namun, JANGANLAH kita mendoakan orang lain HANYA pada saat di hari ultahnya saja atau jangan kita mengkhususkan hari tersebut. Hendaknya kita mendoakan orang lain kapan saja.
Nah, kali ini akan saya coba angkat sebuah tuntunan agung dalam mendoakan orang lain.
Al-Imam Muslim rohimahulloh meletakkan beberapa hadits dalam kitab Shohih-nya, yang kemudian diberi judul oleh Al-Imam An-Nawawi Asy-Syafi’i rohimahulloh :
“Keutamaan doa untuk kaum muslimin dengan tanpa sepengetahuan dan kehadiran mereka.”
Rosululloh shollallohu ‘alayhi wa sallam bersabda dalam hadits dari shahabiyah Ummud Darda`rodhiyallohu ‘anha :
دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ
عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ
“Doa seorang muslim kepada saudaranya secara rahasia dan tidak hadir di hadapannya adalah sangat dikabulkan. Di sisinya ada seorang malaikat yang ditunjuk oleh Alloh. Setiap kali ia berdoa untuk saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut berkata (kepadanya): “Ya Alloh, kabulkanlah, dan (semoga) bagimu juga (mendapatkan balasan) yang semisalnya.” (HR. Muslim)
Al-Imam An-Nawawi rohimahulloh menjelaskan hadits diatas dalam kitabnya, Al-Minhaj, dengan mengatakan : “Makna بظهر الغيب adalah tanpa kehadiran orang yang didoakan di hadapannya dan tanpa sepengetahuannya. Amalan yang seperti ini benar-benar menunjukkan di dalam keikhlasannya.
Dan dahulu sebagian para salaf jika menginginkan suatu doa bagi dirinya sendiri, maka iapun akan berdoa dengan doa tersebut bagi saudaranya sesama muslim dikarenakan amalan tersebut sangat dikabulkan dan ia akan mendapatkan balasan yang semisalnya.”
Asy-Syaikh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin rohimahulloh menjelaskan : “Bahwasanya jika seseorang mendoakan saudaranya (sesama muslim) dengan tanpa sepengetahuan dan kehadiran saudaranya di hadapannya. Seorang malaikat berkata, ‘Amin (Ya Alloh, kabulkanlah), dan bagimu juga (mendapatkan balasan) yang semisalnya.’ Maka malaikat akan mengaminkan atas doamu jika engkau mendoakan bagi saudaramu tanpa sepengetahuan dan kehadirannya.”
Subhanallah, demikianlah salah satu dari sekian banyak keindahan islam, keagungan sunnah. Ketika kita mendoakan orang lain TANPA SEPENGETAHUAN orang tersebut maka malaikat akan meng-amin-kan doa kita. Ditambah mendoakan kebaikan yang serupa pula untuk diri kita.
Ya Ayyuhal ikhwah
Telah berlalu beberapa “birthday reminder” kalian di facebook saya. Di suatu bulan muncul pula “birthday reminder” saya di facebook kalian atau kalian ingat ulang tahun anggota keluarga saya, seperti anak-anak saya. Namun kali ini indahnya persahabatan kita tidaklah diukur dari siapa yang lebih dulu mengetik ucapan-ucapan selamat di wall saat ulang tahun akan tetapi yang jauh lebih penting dari hal itu adalah siapa yang paling tulus mendoakan semoga Alloh memberi kita hati yang tulus dan ikhlas untuk berdoa.
Mungkin saya tidak selalu ada saat kalian bahagia. Dan saya pun sering tidak ada saat kalian berduka. Namun ketidakhadiran itu tidaklah berarti ketidakpedulian. Yakinlah kawan, insya Alloh, doa saya bersama kalian.
Kemudian,
Saya tidaklah sebaik ‘Umar ibn Khoththob, bahkan sangat jauh. Namun, saya harap bisa mempunyai kawan yang mewariskan keutamaan Uwais Al-Qorni. Ya, Uwais Al-Qorni, seorang yg tidak terkenal di dunia. Tetapi namanya, suaranya, doanya sangat dikenal oleh penduduk langit sana.
Ya Ayyuhal ikhwah,
Doakan saya. Semoga malaikat-Nya mendoakan kalian juga. Dan semoga Alloh ‘Azza wa Jalla, mengabulkan doa kita semua.
Sabtu, 18 Desember 2010
Ridho
“Ridho tidak ridho takdir Alloh itu pasti terjadi”. Kalimat ini membuat hatiku tergelitik dan membinbingku untuk masuk lebih dalam lagi untuk mengerti arti Ridho. Flashback ke masa laluku, saat dari satu pintu ke pintu lain kumasuki untuk memasukkan lamaran pekerjaan, dari satu departemen ke departemen lainnya. Saat lamaran di tolak.......saat ujian kerja tidak lulus....uuuuuuuuuuuuuuurgggggggggghhhh bikin hati sedih sekali padahal itu semua cuma cara setan untuk mengaduk-aduk serambi jiwaku (tak akan kubiarkan lagi itu terjadi).
Sekarang Alloh mengamanatkan sebuah amanah yang harus kujaga. Sebuah jejak di masa lalu itu sebuah pertanda bahwa Alloh telah menempaku untuk menjadi lebih indah daripada yang kukira. Jejak di masa lalu itu hanya suatu tanda cinta-Mu untukku yang akan menjadi sebuah memori terindah selamanya dalam hidupku.
Ya Alloh aku bersyukur atas keindahan hidup yang selama ini telah aku nikmati, mungkin hari ini masih ada hal-hal yang terlewatkan dan masih ada yang belum aku mengerti tetapi suatu hari nanti semoga saja akan menjadi ungkapan rasa syukurku yang terdalam kepada-Mu.
Buat siapapu yang sedang atau dalam proses pencarian (mencari kerja, mencari jodoh atau pencarian yang lain) solusinya hanya Alloh SWT. Ketika semua masalah rasanya tak menemui ujung pangkalnya, ketika semua rasanya buntu, ketika kehilangan rasanya begitu menyesakkan dada, ketika semua yang tidak enak itu menyapa jiwa kita, maka tugas kita sebagai seorang hamba adalah mengembalikan semua masalah kepada Alloh Sang Pemilik jalan keluar.
Percayalah pada Alloh, yakinlah bahwa Alloh tidak pernah berdusta ketika Dia mengatakan akan menolong hamba-hamba-Nya yang memohon kepada-Nya dengan sungguh-sungguh. Bermunajadlah di 2/3 malam yang terakhir (makanya pada pasang alarm jam 02.30 untuk tahajud). Mintalah apa saja kepada Alloh, APA SAJA loh gak pake’ dipilih-pilih dan ingat bahwa Alloh tidak pernah ingkar janji. Sedderhanakan????emang gak ada yang rumit dalam hidup ini kok, makanya gantungkanlah segala urusan hanya kepada Sang Khalik. Bagi yang belum punya pekerjaan, yaaaaaaaah jalani aja episode ini, buat yang baru di PHK yaaaaaaaaah jalani juga episode ini, toh kemarin sudah kerja dan jika sekarang diambil oleh Alloh, mungkin kemarin kurang zakat, maka kini bermohon ampunlah kepada Alloh dan berjanji jika nanti bekerja lagi akan banyak beribadah dan rezeki yang didapat di sedekahi. Alloh tahu kok kemampuan kita, Alloh mengerti sekali kapasitas kita dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam hidup ini, kita hanya diminta oleh Alloh untuk Ridho dalam menjalani dan menerima takdir kita dan bersabar menanti balasan dari Alloh SWT. Ingat tidak ada yang abadi di dunia ini, bahagia tidak abadi dan menderita juga tidak abadi..........so enjoy aja, Ridho aja, gak perlu MENGELUH, selalu berfikir positif terhadap Alloh SWT☺
Kamis, 16 Desember 2010
Menuju Kebahagiaan
Apa yang telah lewat itu tidak akan kembali, dan apa yang telah hilang itu berarti mati, maka janganlah kita mamikirkan apa yang telah lewat. Bersikap ridholah terhadap takdir yang telah ditetapkan, dan rezeki yang telah dituliskan oleh Alloh SWT. Maafkanlah orang yang menzalimimu, sambunglah tali silaturrahmi orang yang memutuskan silaturrahminya denganmu, berilah orang yang tidak pernah memberimu, dan bersikap lembutlah kepada orang yang berbuat buruk kepada kita, niscaya kita akan mendapatkan kebahagiaan. Ketahuilah bahwa bersama kesulitan itu terdapat kemudahan, dan jalan keluar itu akan datang setelah kesempitan, karena suatu kondisi itu tidak akan tetap selamanya, dan hari-hari kejayaan itu akan digilirkan. Bersikap optimislah, dan jangan putus asa. Serta berbaik sangkalah kepada Rabbmu serta harapkanlah segala kebahagiaan dan keindahan dari.Nya.
Bergenbiralah dengan pilihan Alloh bagimu, karena kita tidak tahu kebaikan yang sebenarnya bagi kita, dan bisa saja kesulitan itu lebih baik bagi kita daripada kemudahan. Musibah itu akan mendekatkan kita kepada Alloh, mengajarkan kita untuk berdo’a, menghilangkan kesombongan kita, sifat ujub, dan kebanggaan.
Jauhilah berburuk sangka, buanglah kesedihan dan imajinasi yang buruk serta pemikiran-pemikiran yang sakit. Ketahuilah bahwa kita bukanlah satu-satunya orang yang mendapatkan bencana, tidak ada seorangpun yang aman dari kegelisahan, dan tidak seorang manusiapun yang terbebas dari kesulitan. Yakinlah bahwa dunia ini adalah tempat cobaan, bencana, kepedihan, dan kegelisahan, maka terimalah semua itu dan mintalah pertolongan kepada Alloh SWT setelah lapar itu datang rasa kenyang, setelah haus itu datang rasa basah karena minuman, setelah sakit itu datang kesembuhan, setelah miskin itu datang kaya, kegelisahan itu digantikan dengan kebahagian. Semua itu merupakan hukum Alloh yang berlaku dalam alam semesta. Kunjungilah rumah sakit untuk mengetahui nikmatnya kesehatan, kunjungilah penjara untuk mengetahui nikmatnya kebebasan, kunjungilah rumah sakit jiwa untuk mengetahui nikmatnya akal karena dengan mengunjungi tempat-tempat tersebut kita akan merasakan nikmat yang selama ini tidak pernah kita sadari. Hiduplah seperti burung yang selalu aktif mencari rezeki setiap pagi dan petang. Dia tidak menghiraukan apa yang akan terjadi esok hari. Dia juga tidak mempercayai siapapun, tidak menyakiti siapapun, serta terbang kian kemari dengan riang dan penuh kelembutan. Jangan pernah iri pada orang yang bergelimang harta karena keadaan mereka itu ada jangka waktunya. Jika batas tersebut telah datang maka ia akan menyusut dan hilang.
Seorang yang hidup yang berbekal sepotong roti, seteguk air, sehelai pakaian, bermukim didunia hanya beberapa malam dan setelah itu pergi ke alam lain yang bernama kematian. Di dalam kubur tidak ada perbedaan antara yang kaya dan yang miskin, seorang presiden bisa saja berdampingan dengan rakyat jelata, seorang artis teerkenal bisa saja di kubur disamping orang yang tidak terkenal, jika sudah di dalam kubur Cuma yang satu yang membedakan, yaitu amal.jika hari yang baru menghampirimu maka ucapkanlah kepadanya “selamat datang wahai tamu yang mulia”, selanjutnya jamulah dia dengan sebaik-baiknya, yaitu dengan melaksanakan ibadah dan amalan fardhu, menunaikan yang wajib, dan melakukan tobat yang berulang-ulang. Janganlah engkau mencemari harimu dengan dosa dan kesalahan karena sesungguhnya dia tidak akan bisa kembali.
Jika kita ingin mengingat masa lalu maka ingatlah saat pertama kita dilahirkan kedunia agar kita bahagia. Jika kita ingin mengingat hari yang telah kita jalani maka ingatlah apa yang telah berhasil kita selesaikan saat itu sehingga kita akan merasa gembira, jika kita ingin mengingat hari esok maka ingatlah mimpi-mimpimu yang indah agar kita bisa tetap optimis.
Umur yang panjang adalah kesempatan emas untuk memperkaya pengalaman, memperbanyak ilmu pengetahuan, dan menghimpun wawasan. Setiap berlalu satu hari maka berarti engkau telah mendapatkan satu perjalanan baru dalam segi tertentu dari kehidupan, dengan demikian, panjang umur merupakan berkah bagi orang-orang yang berakal.
Di dalam hatimu harus tetap ada sedikit rasa takut yang berfungsi meningkatkan motivasi kita untuk berdo’a, mencegah kita dari melakukan penyimpangan, dan membuat kita senantiasa waspada dari bahaya besar.
Di dalam dirimu harus tetap ada sedikit rasa sakit yang akan mengingatkanmu mahalnya nilai kesehatan, mencabut pohon kesombongan dan derajat keangkuhan yang dengan demikian hati tetap waspada dari kelengahan orang-orang yang lalai. Hidup itu sebentar maka janganlah semakin mempersingkatnya dengan perasaan susah dan gelisah
Bergenbiralah dengan pilihan Alloh bagimu, karena kita tidak tahu kebaikan yang sebenarnya bagi kita, dan bisa saja kesulitan itu lebih baik bagi kita daripada kemudahan. Musibah itu akan mendekatkan kita kepada Alloh, mengajarkan kita untuk berdo’a, menghilangkan kesombongan kita, sifat ujub, dan kebanggaan.
Jauhilah berburuk sangka, buanglah kesedihan dan imajinasi yang buruk serta pemikiran-pemikiran yang sakit. Ketahuilah bahwa kita bukanlah satu-satunya orang yang mendapatkan bencana, tidak ada seorangpun yang aman dari kegelisahan, dan tidak seorang manusiapun yang terbebas dari kesulitan. Yakinlah bahwa dunia ini adalah tempat cobaan, bencana, kepedihan, dan kegelisahan, maka terimalah semua itu dan mintalah pertolongan kepada Alloh SWT setelah lapar itu datang rasa kenyang, setelah haus itu datang rasa basah karena minuman, setelah sakit itu datang kesembuhan, setelah miskin itu datang kaya, kegelisahan itu digantikan dengan kebahagian. Semua itu merupakan hukum Alloh yang berlaku dalam alam semesta. Kunjungilah rumah sakit untuk mengetahui nikmatnya kesehatan, kunjungilah penjara untuk mengetahui nikmatnya kebebasan, kunjungilah rumah sakit jiwa untuk mengetahui nikmatnya akal karena dengan mengunjungi tempat-tempat tersebut kita akan merasakan nikmat yang selama ini tidak pernah kita sadari. Hiduplah seperti burung yang selalu aktif mencari rezeki setiap pagi dan petang. Dia tidak menghiraukan apa yang akan terjadi esok hari. Dia juga tidak mempercayai siapapun, tidak menyakiti siapapun, serta terbang kian kemari dengan riang dan penuh kelembutan. Jangan pernah iri pada orang yang bergelimang harta karena keadaan mereka itu ada jangka waktunya. Jika batas tersebut telah datang maka ia akan menyusut dan hilang.
Seorang yang hidup yang berbekal sepotong roti, seteguk air, sehelai pakaian, bermukim didunia hanya beberapa malam dan setelah itu pergi ke alam lain yang bernama kematian. Di dalam kubur tidak ada perbedaan antara yang kaya dan yang miskin, seorang presiden bisa saja berdampingan dengan rakyat jelata, seorang artis teerkenal bisa saja di kubur disamping orang yang tidak terkenal, jika sudah di dalam kubur Cuma yang satu yang membedakan, yaitu amal.jika hari yang baru menghampirimu maka ucapkanlah kepadanya “selamat datang wahai tamu yang mulia”, selanjutnya jamulah dia dengan sebaik-baiknya, yaitu dengan melaksanakan ibadah dan amalan fardhu, menunaikan yang wajib, dan melakukan tobat yang berulang-ulang. Janganlah engkau mencemari harimu dengan dosa dan kesalahan karena sesungguhnya dia tidak akan bisa kembali.
Jika kita ingin mengingat masa lalu maka ingatlah saat pertama kita dilahirkan kedunia agar kita bahagia. Jika kita ingin mengingat hari yang telah kita jalani maka ingatlah apa yang telah berhasil kita selesaikan saat itu sehingga kita akan merasa gembira, jika kita ingin mengingat hari esok maka ingatlah mimpi-mimpimu yang indah agar kita bisa tetap optimis.
Umur yang panjang adalah kesempatan emas untuk memperkaya pengalaman, memperbanyak ilmu pengetahuan, dan menghimpun wawasan. Setiap berlalu satu hari maka berarti engkau telah mendapatkan satu perjalanan baru dalam segi tertentu dari kehidupan, dengan demikian, panjang umur merupakan berkah bagi orang-orang yang berakal.
Di dalam hatimu harus tetap ada sedikit rasa takut yang berfungsi meningkatkan motivasi kita untuk berdo’a, mencegah kita dari melakukan penyimpangan, dan membuat kita senantiasa waspada dari bahaya besar.
Di dalam dirimu harus tetap ada sedikit rasa sakit yang akan mengingatkanmu mahalnya nilai kesehatan, mencabut pohon kesombongan dan derajat keangkuhan yang dengan demikian hati tetap waspada dari kelengahan orang-orang yang lalai. Hidup itu sebentar maka janganlah semakin mempersingkatnya dengan perasaan susah dan gelisah
Selasa, 14 Desember 2010
Hiduplah seperti semut.
Buku bagiku seperti layaknya makanan ringan, satu hari aja gk baca buku rasanya seperti orang yang "lier". Kemarin aku baca sebuah buku judulnya mari bahagia, ada satu paragraf yang mengulas tentang kehidupan seekor binatang kecil yang bernama semut. Jika semut ingin naik ke atas pohon ia tidak langsung bisa sampai ke atas,kadang masih sampai beberapa langkah ia terjatuh, tapi ia tidak pernah berputus asa ia ulangi lagi hingga ia benar-benar bisa sampai ke atas. Demikian juga kita untuk mencapai puncak sukses memang memerlukan kesabaran, keuletan dan ketlatenan. Ketika kita jatuh boleh bersedih tetapi cukup sebentar saja setelah itu mulailah untuk bangkit kembali hingga yang kita tuju bisa terwujud. Dan jangan lupa selalu mendekatkan diri pada Alloh SWT, karena pertolongan Alloh itu begitu dekat.
Selasa, 07 Desember 2010
Selamat tahun baru hijriah
Hari ini adalah 1 muharram 1432 h yang merupakan tahun baru bagi umat islam di bumi Alloh SWT ini. Momentum tahun baru hijriah ini harus kita jadikan sebagai sarana "hijrah". Sebagai rasa syukur maka sebaiknyalah kita sebagai seorang muslim memanfaatkan tahun baru ini dengan menginstropeksi diri, bermuhasabah atas segala perencanaan, perbuatan dan program hidup yang telah dilakukan di tahun sebelumnya, jadikan saat-saat seperti ini sebagai momen yang tepat bagi kita untuk selalu berinstropeksi diri tentang amal ibadah apa yang sudah kita capai dan hal apa saja yang masih kurang dalam diri kita sehingga dengan instropeksi tersebut nantinya bisa memperbaiki dan memperbaharui kekurangan-kekurangan kita di masa depan dan kesalahan yang pernah dilakukan tidak akan diulangi. Buat saya pribadi tahun baru ini akan saya buat untuk membuka lembaran hidup baru. Ya Alloh Yang Maha Kuasa, kau ciptakan manusia termasuk aku, dengan penuh kemuliaan, tetapi setelah ku tercipta kujalani hidupku dengan kenistaan. Hijrahku di tahun lalu masih jauh sekali dari kekurangan, aku sadar Ya Alloh bahwa aku masih sering melakukan dosa. Saat kudengar azan dan masuk waktu sholat aku masih sering menunda sholatku dengan menyibukkan diri dengan unsur duniawi. Bila ku bersedekah masih ada yang memberatkan hati, masih memilih-milih lembaran uang ketika akan memberikan ke kotak infaq. Puasa sunahku?? Masih belum berjalan rutin dan hanya saat-saat tertentu aja. Qiyamul lailku??masih dipertanyakan. Semoga semua bisa kutingkatkan di tahun 1432 h.
Minggu, 05 Desember 2010
Belajar dari seekor burung
Burung terbang untuk mencari makan, tidak mengandalkan siapapun kecuali kepada kedua sayapnya. Ia kibaskan sayap itu sekuat tenaga dan mengerahkan seluruh kemampuaanya untuk bisa terbang. Ketika ia berada diatas, ia tidak berlaku congkak maupun merasa dirinya paling bagus dan paling indah. Burung terbang bukan untuk senang-senang, apalagi memamerkan keindahan serta kelebihan dirinya. Burung terbang untuk mencari makan, untuk melepaskan rasa lapar dan haus. Walaupun ia mendapatkan sedikit makanan tetapi ia tidak berkecil hati atas apa yang ia peroleh, malah sebaliknya ia merasa bangga, bangga atas apa yang telah diperolehnya, biar sedikit ia mendapatkan dengan tenaganya sendiri. Berarti ia telah mampu berdiri di atas kakinya sendiri, tidak berpijak dengan bantuan orang lain.
Rabu, 01 Desember 2010
Nikmat Alloh itu Luar Biasa.
Tahun ini Alloh begitu banyak mengasih nikmat kepadaq. Akhirnya setelah berjuang,daftar tes dari satu departemen ke departemen yang lain,dari satu kota ke kota lain akhirnya di kementerian hukum dan ham semua berlabuh. Tepat di malam takbiran idul adha 1431 H, 16 november 2010 Alloh SWT mengasih nikmat yang luar biasa. Seakan tetesan embun di tengah padang pasir. Tak ada yang sia-sia dalam hidup. Kegagalan tes-tes ku sebelumnya hanyalah sebuah perjalanan untuk sebuah kado terindah yang telah dipersiapkan oleh Allo SWT. Smoga ke depannya aku selalu bisa amanah dalam jabatan dan tempat yang kata orang rawan ini. Amien.
Langganan:
Postingan (Atom)